Monday, September 3, 2018

BELAJAR DARI SELEMBAR UANG KERTAS

UANG 2.000
Amienulloh.alfaesh93@gmail.com
Uang kertas Rp 2.000 VS Uang Kertas Rp 100.000
dibuat dari kertas yg sama dan diedarkan
oleh Bank Indonesia (BI)
Ketika dicetak,
mereka_pun bersama,
tetapi berpisah di bank
dan kemudian beredar di masyarakat...


Bagaimanapun, 4 bulan Kemudian mereka bertemu scara tdak Sengaja
di dalam dompet Seorang pemuda.
Maka mereka
pun ngobrol ;
Uang Rp 100,000 bertanya kepada Rp 2,000 ;
"Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor
dan berbau amis,,?"
Uang Rp 2,000 menjawab;
"Karena begitu aku keluar dari bank, aku dibawa ke tangan orang bawah dari kalangan buruh,
penjaja Kecil, penjual ikan, tukang parkir dan
di tangan Pengemis"
Lalu Uang Rp 2,000 bertanya balik kepada Uang Rp 100,000 ;
"Kenapa kau begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Uang Rp 100,000 menjawab ;
"Karena begitu aku keluar dari bank,
terus disambut para perempuan cantik, laki laki berjas dan berdasi dan beredarnya pun
di restoran mahal, di kompleks perkantoran, di Pasar raya, mall bergengsi dan juga hotel berbintang, Serta keberadaanku
selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet."
Lalu Uang Rp 2,000 bertanya lagi ;
"Pernahkah engkau berada di tempat ibadah,,?"
Uang Rp 100,000 menjawab ;
"Belum pernah"
Uang Rp 2,000 pun berkata lagi ;
"Ketahuilah walaupun aku hanya Uang Rp 2,000 tetapi aku selalu berada di seluruh tempat ibadah, dan di tangan Anak Yatim Piatu dan fakir miskin bahkan aku bersyukur kepada Tuhan semesta alam... Aku tidak dipandang Sebagai Sebuah nilai, tetapi Sebuah Manfaat...
Lantas menangislah Uang Rp 100,000
karena merasa besar,
karena merasa hebat,
karena merasa tinggi,
akan tetapi tidak begitu bermanfaat untuk
Kebaikan selama ini...
Semoga cerita ini dapat memberi pembelajaran dan Inspirasi Positif kepada kita semua..

Sunday, July 15, 2018

Arab atau Islam ?



Arab
...
Kenapa ‘Arab’ mereka benci? Tanyakan kepada mereka yang katanya mencintai budaya pribumi. Orang pakai gamis dan sorban dicaci, kenapa bukan jas sepatu dan dasi? Cadar dan niqab dimaki, kenapa bukan hot pants, bikini, dan rok mini?
Kenapa pakaian ketat nyaris telanjang yg digemari? Kenapa rambut pirang dan baju berlubang yg mereka senangi?  Ada apa dengan kata-kata ana, ente, abi, dan ummi? Kenapa move on, valentine, lo, gue, bokap dan nyokap tak mereka kritisi? Padahal semuanya bukan kearifan lokal asli.
Kalau begitu katakan saja mampus buat orang mati. Katakan bangkai jangan al marhum bagi mereka yang anti. Dibungkus saja jangan dikafani. Ditimbun saja jangn dikubur bagi yang alergi. Dinyanyikan lagu saja mereka tanpa dishalati.
Ingatlah Bangsa Arab adalah bangsa Nabi. Arab adalah bahasa kitab suci. Bahasa Arab adalah bahasa penghuni surga nanti. Begitulah kata hadis riwayat Imam Thabrani dan Baihaqi. Nabi juga pernah mewanti-wanti, jika Arab hina makan Islam juga akan hina tak punya reputasi.
Rasulullah pernah berpesan kepada Salman Alfarisi. Dia bukan Arab tapi seorang sahabat Ajami dari Persi, ”Wahai Salman jangan sampai diriku kau benci, berarti agamamu telah kau pisahi”. “Wahai baginda, hal itu tidak akan terjadi, melaluimu hidayah ini kudapati”.
Nabi menimpali, “Jika Arab kau benci, berararti kepada diriku kau antipati.” Demikian isyarat hadis nabi dari Imam Tirmidzi.

Sebenarnya Arab atau Islam yang ingin mereka habisi?

Wednesday, April 11, 2018

KAROMAH KH KHOLILURROHMAN ATAU RA LILUR

KAROMAH KH KHOLILURROHMAN ATAU RA LILUR (1)

Seorang ulama dari Bangkalan, Jawa Timur. Ra Lilur dalam maqom jadab (suatu tahapan untuk mencapai tingkat karamah (keistimewaan) yang biasanya disebut wali, sebagian dari karamah beliau adalah :

1⃣ Membakar Pondok Pesantren

Suatu ketika Ra Lilur tiba-tiba membakar bangunan pondok pesantren yang diasuh KH. Abdullah Schaal Bangkalan Madura. Pesantren yang lokasinya berdekatan dengan masjid Jami’ dan alun-alun kota Bangkalan itu pun hangus dilalap api. Anehnya, Kiai Abdullah Schaal yang dikenal sangat berpengaruh di Bangkalan itu diam saja. Ia tak bereaksi, apalagi marah.

Mungkin Kiai Abdullah Schaal paham terhadap keistimewaan Ra Lilur sehingga ia lalu diam saja, meski pondoknya dibakar Ra Lilur. Yang pasti, kiai Abdullah Schaal sendiri tampak sangat hormat terhadap Ra Lilur sebab Ra Lilur memiliki keistimewaan kasyaf luar biasa. Bahkan kabarnya Ra Lilur sering memberi isyarat-isyarat kepada Kiai Abdullah terutama tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Biasanya, kalau menyangkut persoalan besar, Ra Lilur minta Kiai Abdullah Schaal hati-hati.

Setelah gubuk santri di pesantrennya dibakar, pesantren Kiai Abdullah Schaal semakin maju pesat. Bilik-bilik santri yang semula berupa gubuk-gubuk kini dibangun mentereng. Bahkan pesantren putri yang menyatu dengan tempat istirahat Kiai Schaal persis hotel. Bangunannya megah dan menjulang tinggi, penuh tingkat. Siapa pun yang tak pernah ke Madura akan mengira bangunan itu hotel, karena memang didesain cukup artistik.

Wallahu A’lam Bishshowab. Setelah kejadian Ra Lilur membakar pesantren itu kemudian terjadi peristiwa naas yang menimpa bangsa ini. Banyak terjadi aksi pembakaran di mana-mana, Aksi anarki pembakaran ini terjadi mengiringi konflik politik yang terus berkepanjangan di negeri ini. Misalnya pembakaran pertokoan, kantor-kantor partai politik, dan banyak lagi. Isyarat Ra Lilur itu kian kongkrit ketika terjadi pembakaran yang dilakukan orang-orang Dayak terhadap gubuk-gubuk orang Madura yang mengungsi dari Sampit dan Sambas.

2⃣ Gus Dur Diganti Megawati

Isyarat itu muncul sekitar akhir tahun 2000. Jadi jatuh sebelum Gus Dur benar-benar jatuh. Saat itu perilaku aneh Ra Lilur muncul secara tak terduga. Ia tiba-tiba selalu diikuti dan ditempel oleh istrinya (nyai) kemanapun pergi. Mau pergi kemanapun, ia terus dibuntuti oleh sang bu nyai.

Selain itu, Ra Lilur selalu tidur satu kamar dengan istrinya. Namun anehnya, Ra Lilur tidak tidur dalam satu tempat tidur (lencak, bahasa Madura, red). Ia tidur terpisah dengan istrinya, meski dalam satu kamar. Lebih aneh lagi, istrinya tidur diatas ranjang, sedangkan Ra Lilur malah selalu tidur di tanah (Ra Lilur tidur di bawah), sedang istri beliau di atas

Isyarat perilaku nyeleneh Ra Lilur itu terjawab sangat jelas. Indonesia akhirnya terjadi pergantian kepemimpinan, dari Presiden pria Gus Dur) ke Presiden wanita (Megawati). Isyarat ini masih bisa dirinci lagi dalam kontek kekeluargaan. Yaitu istri hakikatnya wakil atau pembantu suami dalam keluarga. Perilaku aneh itu merupakan isyarat pergantian kepemimpinan dari pria ke pemimpin wanita. Sayangnya, waktu itu tak ada yang tanggap terhadap isyarat yang terjadi lewat perilaku aneh Ra Lilur itu. atau karena masyarakat kurang peka atau karena isyarat aneh itu hanya diketahui kalangan terbatas. Yang pasti, isyarat itu cukup nyata dan jelas.

3⃣ Mengenakan Pakaian Serba Merah

Menjelang pemilu 1999, Ra Lilur tiba-tiba mengenakan pakaian serba merah. Bajunya berwarna merah. Begitu ikat kepalanya, berwarna merah. Lebih unik lagi, ia memakai sarung wanita yang juga berwarna merah pada menjelang Pemilu. Ternyata isyarat itu kemudian terbukti. PDIP yang warna kebesarannya merah menjadi pemenang Pemilu. Kalau Ra Lilur memakai pakaian serba merah semata ingin menunjukkan bahwa pemenang pemilu 1999 adalah PDIP. Ra Lilur berasal dari keluarga fanatik NU dan PKB. Bahkan semua anggota keluarganya pengurus dan warga PKB. Begitu juga keluarga ndalem Ra Lilur, baik dari haddam (pembantu) sampai keluarga intinya, pendukung berat PKB.

4⃣ Masuk Hutan Pada Bulan Puasa

Ra Lilur bersama banyak orang masuk hutan pada bulan puasa. Begitu tiba di dalam hutan ternyata adzan maghrib bergema. Orang-orang bingung. Sebab tak ada makanan sama sekali untuk buat buka. Ra Lilur mengisyaratkan agar tak resah. Tanpa diduga tiba-tiba terhampar tikar semacam permadani. Yang menakjubkan, di atas tikar itu tersedia berbagai macam makanan. Karuan saja orang-orang itu heran. Meski demikian mereka tetap saja lahap berbuka puasa.

5⃣ Menguasai Ilmu Kedokteran

Seorang dokter dari Malaysia bersama seseorang yang bertindak sebagai pengantar sengaja datang untuk menemui Ra Lilur. Dokter itu diajak Ra Lilur masuk ke dalam bilik rumahnya. Pembicaraan Ra Lilur dengan Dokter itu cukup lama, sekitar satu jam. Sehingga pengantar dokter itu mengaku capek menunggu di luar.

Menurut pengakuan sang dokter, Ra Lilur ternyata menguasai ilmu kedokteran secara luar biasa. Semua ilmu kedokteran dia pahami. Yang membuat si dokter kaget, Ra Lilur memberikan sebuah foto berukuran poscard dengan pakaian putih lengkap dengan stetoskop tergantung di leher. Sang dokter heran menerima foto Ra Lilur. “Kalau dipikir, kapan beliau berpose seperti itu,” katanya.

6⃣ Bersama Habib Dari Mojokerto

Habib Ali Zainal Abidin Bin Anis Al Muchdor (kelahiran Jember) pernah menyaksikan keajaiban Ra Lilur. Tiga tahun lalu, dirinya bersama istrinya, MN Hidayah, melanglang buana. Habib penasaran ingin bertemu Ra Lilur. Ketika sampai di kediaman Ra Lilur, Habib diterima ajudan Ra Lilur dan langsung mengutarakan maksud kedatangannya. Tak lama kemudian, ajudan Ra Lilur mengatakan “Kiai tidak bisa menemuinya sekarang”, kata ajudan.

Habib semakin penasaran. Namun Habib tak langsung pergi begitu saja. Sambil merenung bagaimana caranya bertemu Ra Lilur. Habib kemudian pergi ke sebelah samping rumah Ra Lilur. Saat berjalan di bawah rimbun bambu, Habib teringat pesan salah satu gurunya untuk membaca Al-Fatihah di tujukan kepada Nabi Muhammad SAW, para wali, dan Syaikhona Kholil Bangkalan. Habib itu kemudian mengamalkan perintah tersebut di tutup dengan permintaan saya, kalau kamu Ra Lilur memang cucu Kiai Kholil, keluarlah, kata Habib.

Masyaallah. Tiba-tiba pundak Habib ada yang menepuk, Karuan saja Habib terkejut dan menoleh, ternyata Ra Lilur. Ra Lilur berkata, ” Sudah lama kita tak bertemu. Kamu yang saya tunggu beberapa hari ini.” Habib Ali semakin tak percaya bahwa dirinya merasa tak pernah bertemu dengan Ra Lilur.

Setelah itu Ra Lilur mengajak Habib duduk di atas gubug di tengah sawah. Saat itu mereka ditemani salah satu ajudan Ra Lilur. Tiba-tiba Ra Lilur berkata “Silakan susunya diminum.” Padahal tak ada pelayan yang mengantarkan. Ajudan yang tadi menemani juga tak beranjak pergi.

7⃣ Nelayan dan Jaringnya

Seorang nelayan di Kecamatan Sepulu sontak kaget. Karena jaring dia tebar di tengah laut tiba-tiba terasa berat ketika diangkat. Nelayan tersebut Harap-harap cemas menarik jaringnya. Dalam pikirannya, ini pasti ikan besar. Begitu jaring itu berhasil diangkat ke atas. Nelayan itu kaget dan tertegun, Masyaallah, ternyata bukan ikan, melainkan tubuh Ra Lilur yang sedang membujur. Kontan nelayan itu menceburkan kembali tubuh Ra Lilur ke laut.

Nelayan menduga, jangan-jangan Ra Lilur telah meninggal karena tenggelam di laut. Tapi dugaan nelayan itu meleset. Karena Ra Lilur sehat wal-afiat, tubuhnya tetap segar bugar sampai kini.

Menyaksikan kenyataan itu, nelayan semakin percaya bahwa Ra Lilur itu waliyullah (kekasih Allah Swt). Sejak peristiwa itu hasil tangkapan nelayan tersebut langsung melimpah. Setiap kali turun melaut, hasil tangkapannya lebih banyak dari pada nelayan lainnya. Nelayan pun yakin bahwa dirinya telah mendapat barokah. Yakni terus bertambahnya kebaikan. Bukankah orang menyebut barakah sebagai zidayatul khoir (semakin bertambahnya kebaikan).

8⃣ Obat Maag Dan Puyer

Salah seorang warga pernah sakit tak komplikasi penyakit dalam stadium akut. Bahkan sang pasien sudah hampir satu bulan opname di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Karena terapi penyembuhan kedokteran tak ada perkembangan mengembirakan. Salah seorang anggota keluarga pasien memutuskan untuk minta barokah La Lilur. "Kiai memberikan obat maaq dan obat puyer sakit kepala, setelah diminum Alhamdulillah sembuh," tegas Salim, saudara si pasien menjelaskan.

9⃣ Pil Mencret Atau Murus

Seorang penduduk desa terpencil sedih karena kehilangan sapi. yang merupakan satu-satunya harta paling berharga bagi keluarganya. Karena ingin sapinya kembali, dia sowan ke kediaman Ra Lilur untuk minta barokah agar sapinya bisa kembali lagi. Ra Lilur langsung menemui tamunya tersebut itu.

Padahal, tamu yang silaturrahmi ke Ra Lilur, biasanya baru bisa ketemu minimal setelah tiga kali silaaturrahmi. Tapi, kali ini aneh. Ra Lilur malah dengan senang hati membantu orang yang malang itu.

Warga yang kehilangan seekor sapi itu diberi pil mencret atau murus. Tentu saja orang itu bingung dan dongkol. Sebelum pulang pil itu tetap diminum sesuai petunjuk Ra Lilur. Meski demikian ia tetap saja pikirannya tak bisa menerima.

Di tengah perjalanan menuju rumahnya, tiba-tiba perutnya mules. Orang malang tersebut pergi ke sungai untuk membuang hajat.

Ajaib, orang itu melihat beberapa ekor sapi ditambatkan di semak-semak di sekitar sungai itu. Ketika diperiksa, salah satu sapi yang ditambatkan itu adalah miliknya. Ia girang bukan main. Namun di balik kegirangan itu ia juga merasa berdosa. Orang itu menyesal karena hatinya sempat dongkol pada Ra Lilur ketika diberi obat murus.

🔟 Pengusaha Besi Kapok Datang

Seorang pengusaha besi tua bernama H. Hasan yang tinggal di Cililitan Jakarta silaturrahmi ke rumah Ra Lilur. Pengusaha itu disambut ajudan sekaligus dihadapkan kepada Ra Lilur. Hasan lantas menceritakan masalahnya. Ra Lilur mendengar semua cerita Hasan. Namun yang membuat Hasan tak habis pikir, ketika hendak pulang, ia diberi obat sakit kepala Paramex.

Dengan diliputi tanda tanya, Hasan pulang ke rumahnya di Jakarta naik bus, dalam perjalanan H Hasan terus berpikir mau diapakan obat ini. Kenapa pula kiai memberi saya ini, gumam Hasan dalam hatinya.

Seminggu kemudian, H. Hasan ternyata tertimpa musibah. Usahanya rugi Rp 100 juta. Isyarat Ra Lilur itu terjawab, “Rupanya itu maksud kiai memberi obat,” kata Hasan tersenyum kecut. Sebulan kemudian, H. Hasan mendapat kabar dari saudaranya di Tanah Merah, Madura bahwa abahnya (ayah, red) terbaring sakit keras di atas pembaringan. Hasan pun bergegas pergi menemui abahnya.

Hasan lantas menemui guru abahnya, yaitu Habib Sholeh Tanggul, Jember. Habib Sholeh Tanggul meminta H. Hasan membawa tasbih. Tasbih itu, selain untuk wirid juga sangat manjur untuk mengobati orang sakit. Sesuai dengan pesan guru, tasbih itu dicelupkan ke dalam segelas air. Selanjutnya, air bekas celupan itu diminumkan kepada orang yang sakit. Semula, penyakit itu memang berkurang. Badan abahnya sedikit enakan. Tapi itu tidak berlangsung lama. Beberapa waktu kemudian, bapaknya kembali jatuh sakit. H. Hasan pun segera beranjak pergi meminta do’a kepada Ra Lilur. Yang tak membuat H. Hasan heran lagi, ketika Ra Lilur, memberinya kapas, berikut minyak telon. Itu diberikan ketika H. Hasan hendak pulang.

Seperti sebelumnya, dalam perjalanan menuju rumah orang tuanya di Tanah Merah, hati H. Hasan, diliputi tanda tanya yang hebat. Begitu tiba di rumah abahnya, ia mendapati banyak orang menangisi kepergian orang tua lelakinya itu. Rupanya, kapas dan minyak telon itu, sebagai perlambang bahwa penyakit orang tuanya tak dapat disembuhkan. Akhirnya H. Hasan pengusaha besi tua tersebut kapok bertemu Ra Lilur lagi.

Tuesday, March 6, 2018

E-Maal Dalam Sorotan | toko BASMALAH





Kemajuan
elektronik pada masa melenium ini, menyebabkan transaksi masyarakat semakin
mudah, seperti saat ini, mereka sudah bisa membeli barang yang diinginkan dengan cukup
membuka internet dan bisa langsung membelinya. Selain itu, saat ini sudah banyak para
pembeli membayar barang belanjaan, hanya dengan kartu yang ia miliki, yang memang
sudang terisi sejumlah uang. Hal ini sekarang juga mulai dilakukan oleh Kopontren (Koperasi
Pondok Pesantren) Sidogiri, dengan mengeluarkan kartu yang diberi nama e-maal. Kartu ini
bisa digunakan untuk transaksi jual beli di kopontren atau untuk menabung dan mentransfer
layaknya kartu ATM umumnya. Dalam pelaksanaanya untuk bisa memiliki kartu ini,
kopontren menjual kartu tersebut dengan harga 10 rb. Setelah itu, pihak pembeli kartu
memberikan uang lain pada pihak kapontren yang nanti akan menjadi saldo. Dalam
pemberian uang ini pihak kapontren menganggap akad qord. Dalam penggunaanya ada
beberapa aturan yang telah ditentukan seperti jika mengambil uang muka dikenakan biaya 2 ribu rupiah disetiap pengambilan, serta pengambilan paling sedikit adalah 10 ribu rupiah.

Pertanyaan :
Bagaimanakah pandangan fikih tentang transaksi menggunakan e-maal?
Jawaban :
akad yang terjadi antara pemilik e-maal dan petugas e-maal adalah qordhu
(hutang). Sedangkan akad yang terjadi antara pengguna e-maal dengan petugas kopontren dalam penjualan barang-barang kopontren adalah istibdal. Adapun transfer uang dari sesama pemilik kartu e-maal atau pengiriman uang dari wali santri ke santri untuk membayar
keperluan pondok adalah akad hiwalah atau wakalah.


تحفة المحتاج بشرح المنهاج (9/43
(فصل في القرض) يطلق اسما بمعنى المقرض ومصدرا بمعنى اإلقراض ولشبهه بالسلم في الضابط اآلتي جعله ملحقا به فترجم له بفصل بل هو نوع منه إذ كل منهما يسمى سلفا (اإلقراض) الذي هو تمليك الشيء برد بدله (مندوب) إليه ولشهرة هذا أو تضمينه لمستحب حذفه فهو من السنن األكيدة لآليات الكثيرة واألحاديث الشهيرة

تحفة المحتاج بشرح المنهاج (9/34
(ويجوز إقراض) كل (ما يسلم فيه) أي في نوعه فال يرد امتناع السلم في المعين وجواز قرضه كالذي في الذمة فلو قال أقرضتك ألفا وقبل وتفرقا ثم أعطاه ألفا جاز إن قرب الفصل عرفا وإال فال وإن نازع فيه السبكي. ويجوز قرض كف من نحو دراهم ليتبين قدرها بعد ويرد مثلها وال أثر للجهل بها حالة العقد. وقضية ال ضابط حل إقراض النقد المغشوش وهو ما اعتمده جمع متأخرون خالفا للروياني، ألنه مثلي تجوز المعاملة به في الذمة وإن جهل قدر غشه لكن في غير الربا لضيقه كما مر بسطه في البيع فتقييد السبكي وغيره ما هنا بما عرف قدر غشه مردود، ولو رد من نوعه أحسن أو أزيد وجب قوله وإال جاز وال نرر للمماثلة السابقة في الربا لضيقه والمسامحة في القرض ألنه إرفاق ومزيد إحسان فإن اختلف النوع كان استبداال فتجب المماثلة والقبض كما مر في االستبدال وفي الروضة هنا عن القاضي منع قرض المنفعة المتناع السلم فيها وفيها كأصلها في اإلجارة جوازهما وجمع ا إلسنوي وغيره أخذا من كالمهما بحمل المنع على منفعة محل معين والحل على منفعة في الذمة وهي منفعة غير العقار
كما مر أوائل السلم. -الى ان قال -(وما ال يسلم فيه) أي في نوعه (ال يجوز إقراضه في األصح)، ألن ما ال ينضبط أو يعز وجوده يتعذر أو يتعسر رد مثله إذ الواجب في المتقوم رد مثله صورة نعم يجوز قرض الخبز والعجين، ولو خميرا حامضا للحاجة والمسامحة ويرده وزنا. قال في الكافي أو عددا وفهم اشتراطه الجمع بينهما بعيد وجزء شائع من دار لم يزد على النصف ألن له حينئذ مثال ال الروبة على األوجه وهي خميرة لبن حامض تلقى على اللبن ليروب الختالف حموضتها المقصودة وعلم من الضابط أن القرض ال بد أن يكون معلوم القدر أي، ولو مآال لئال \ يرد ما مر في نحو كف الدراهم وذلك ليرد مثله أو صورته

تحفة المحتاج بشرح المنهاج (04/344
(والجديد جواز االستبدال) في غير ربوي بيع بمثله من جنسه لتفو يته ما شرط فيه من قبض ما وقع العقد به ولهذا امتنع اإلبراء منه، وما أوهمه كالم ابن الرفعة من جوازه فيه غلطه فيه األذرعي (عن الثمن) النقد، أو غيره الثابت في الذمة، ولو قبل قبض المبيع لكن بعد لزوم العقد ال قبله للحديث الصحيح فيه وقيس بما فيه غيره وكالثمن كل د ين مضمون بعقد كأجرة وصداق وعوض خلع وفارقت المثمن بأنه تقصد عينه، ونحو الثمن تقصد ماليته، وال يصح هنا، وفيما يأتي استبدال مؤجل عن حال، ويصح عكسه، وكان صاحب المؤجل عجله فعلم جواز االستبدال بدين حال ملتزم اآلن ال بدين ثابت له قبل، وإال كان بيع دين بدين، وشرط االستبدال لفظ يدل عليه صريحا أي: أو كناية مع النية كأخذته عنه، والثمن النقد إن وجد في أحد الطرفين وإال فما اتصلت به الباء وإال من مقابله نعم األوجه ما لو باع قنة مثال بدراهم سلما أنه ال يصح االستبدال عنها، وإن كانت ثمنا، ألنها في الحقيقة مسلم فيها فليقيد ب ذلك إطالقهم صحة االستبدال عن الثمن (فإن استبدل موافقا في علة الربا للبدل (في العقد) أي: ) كدراهم عن دنانير اشترط قبض البدل في المجلس) حذرا من الربا (واألصح) أنه (ال يشترط التعيين عقد االستبدال بأن يقول هذا لجواز الصرف عما في الذمة (وكذا) ال يشترط (القبض في المجلس إن استبدل ماال يوافق في للربا (كثوب عن دراهم) إذ ال ربا لكن يشترط تعيين الثوب في المجلس قيل كان ينبغي أن يقول كطعام عن دراهم، ) العلة ألن الثوب غير ربوي فال يصح أن يقال: إنه ال يوافق الدراهم في علة الربا ا ه وليس بسديد إلطالقهم على كل من ثوب، أو طعام بدراهم أنهما مما لم يتوافقا في علة الربا وكأنه غفل عما هو مشهور وأن السالبة تصدق بنفي الموضوع (ولو استبدل عن القرض) أي: دينه ال نفسه خالفا لمن زعمه، ألن المقترض ملكها، وإن جاز للمقرض الرجوع فيها ويلزم من ملكه لها و) عن (قيمة) يعني بدل (المتلف) من قيمة ( كذلك ثبوت بدلها في ذمته فلم يقع االستبدال إال عن دين القرض دون عينه المتقوم، ومثل المثلي، وبدل غيرهما كالنقد في الحكومة حيث وجب (جاز) حيث ال ربا فال تضر زيادة تبرع بها المؤدي بأن لم يجعلها في مقابلة شيء وذلك الستقراره ويكفي هنا العلم بالقدر، ولو بإخبار المال ك أخذا مما قالوه في مسألة الكيس اآلتية، ألن القصد اإلسقاط ال حقيقة المعاوضة فاشتراط بعضهم نحو الوزن عند قضاء القرض، وإن علم قدره غير صحيح (وفي اشتراط قبضه) تارة وتعيينه أخرى (في المجلس ما سبق) من أنهما إن توافقا في علة الربا اشترط قبضه، وإال اشترط تعيينه، قال السبكي: وكونه حاال، ورده األذرعي بأن بدل هذين ال يكون إال حاال، وأجيب بأن مراده أنه ال يجوز أن يستبدل عنهما مؤجال


تحفة المحتاج بشرح المنهاج (9/202
وشرعا عقد يقتضي تحول دين من ذمة إلى ذمة وقد يطلق على هذا االنتقال نفسه وأصلها قبل اإلجماع خبر الشيخين {مطل الغني ظلم وإذا أتبع أحدكم على مليء أي بالهمز فليتبع} أي بتشديد التاء أو سكونها وتفسره رواية البيهقي {وإذا أحيل أحدكم على مليء فليحتل ويؤخذ منه} أن الرل كبيرة ألنه جعله ظلما فهو كالغصب فيفسق بمرة منه قاله السبكي مخالفا للمصنف في اشتراطه تكرره نقال عن مقتضى مذهبنا وأيده غيره بتفسير األزهري للمطل بأنه إطالة المدافعة أي فالمرة ال تسمى مطال ويخدشه حكاية المصنف اختالف المالكية هل يفسق بمرة منه أو ال فاقتضى اتفاقهم على أنه اليشترط في تسميته مطال تكرره وإال لم يتأت اختالفهم وقد يؤيد هذا تفسير القاموس له بأنه التسويف بالدين وبه يتأيد ماقالهالسبكي وصراحة ما في الحديث في الحوالة ألنه رديفها واألصح أنها بيع دين بدين جوز للحاجة ألن كال ملك بها ما لم يملكه قبل فكان المحيل باعالمحتال ما له في ذمة المحال عليه بما للمحتال في ذمته أي الغالب عليها ذلك وقضية كونها بيعا صحة اإلقالة فيها وبه أفتى البلقيني أخذا من كالم الخوارزمي ورد بتصريح الرافعي أول الفلس في أثناء تعليل بامتناعها فيها وقضيته أيضا أنه ال بد من إسنادها لجملة المخاطب نرير ما مر في البيع وإن كانت لمحجوره مثال كأحلتك لبنتك على ذمتك بما وجب لها علي فيما إذا طلقها
على مبلغ في ذمته بخالف أحلت ابنتك بكذا إلى آخره كبعت موكلك وشرط في صحة الحوالة على أبيها أو غيره أن يكون لها مصلحة في ذلك ومنها أن يعلم منه أنه يصرف عليها من لزمه لها بالحوالة


تحفة المحتاج بشرح المنهاج (9/203
و) شرطها وجود الدينين المحال به وعليه فحينئذ (ال تصح) ممن ال دين عليه وال (على من ال دين عليه) وإن رضي (لعدم االعتياض بناء على أنها بيع (وقيل تصح برضاه) بناء على الضعيف أنها استيفاء (وتصح بالدين الالزم وعليه) وإن اختلف سبب وجوبهما ككون أحدهما ثمنا واآلخر أجرة وأراد بالالزم ما يشمل اآليل للزوم بدليل قوله اآلتي وبالثمن في مدة الخيار دعوى أنه إنما حذفه لئال يشمل حوالة السيد على مكاتبه بالنجوم أو عكسه ال يحتاج إليها ألنه سيصرح بحكمهما وزعم أن مال الكتابة ال يلزم بحال فاسد إال إن أريد من جهة العبد وال بد مع كونه الزما وهو ما ال يدخله خيار من كونه مستقرا وهو ما يجوز االستبدال عنه فال تصح بدين سلم أو نحو جعالة وال عليه ال ما ال يتطرق
إليه انفساخ بتلف أو تعذر لصحتها باألجرة قبل مضي المدة وبالصداق قبل الدخول أو الموت وبالثمن قبل قبض المبيع ونقل جمع عن المتولي واعتمدوه عدم صحتها بدين الزكاة و كذا عليه إن قلنا بيع وهو متجه المتناع االعتياض عنها في الجملة خالفا لمن جوز حوالة الساعي على المالك به ألن الحوالة بيع والساعي له بيع مال الزكاة وأما الزكاة فنقال عن المتولي امتناع حوالة المالك للساعي بها إن قلنا بيع وهو متجه أيضا وإن نازع فيه شارح بأنها مع تعلقها بالعين تتعلق بالذمة ألن تعلقها بالذمة أمر ضعيف ال يلتفت إليه مع وجود العين كيف والمستحق ملك جزء منها وصار شريكا للمالك به فالوجه عدم صحة الحوالة بها وعليها لذلك، ثم وصف الدين ولم يبال بالفاصل ألنه غير أجنبي بقوله (المثلي) كالنقد والحبوب وقيل ال تصح إال باألثمان خاصة (وكذا المتقوم) بكسر الواو (في األصح) لثبوته في الذمة ولزومه (و) تصح (بالثمن في مدة الخيار) بأن يحيل المشتري البائع على ثالث (وعليه) بأن يحيل البائع إنسانا على المشتري (في األصح) ألنه آيل إلى اللزوم بنفسه إذ هو األصل في البيع وتصح فيما ذكر وإن لم ينتقل عن ملك المشتري إذا تخيرا أو البائع ألنالحوالة متضمنة لإلجازة من البائع ولتوسعهم هنا في بيع الدين بالدين فال يشكل بإبطالهم بيع البائع الثمن المعين في زمن خياره وفي الثانية يبقى خيار المشتري كما رجحه ابن المقري وعليه فلو فسخ بطلت الحوالة ليما رجحه أيضا ويعارضه عموم ما يأتي أن الحوالة على الثمن ال تبطل بالفسخ وله أن يوجه استثناء هذا بأن الحوالة هنا ضعيفة بقوة الخالف فيها ويتزلزل العقد مع الخيار فلم تقوهنا على بقائها مع الفسخ

(8/290 مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج
كتاب الوكالة هي بفتح الواو وكسرها لغة : التفويض ، يقال وكل أمره إلى فالن : فوضه إليه واكتفى به ومنه توكلت على اهلل .وشرعا : تفويض شخص ما له فعله مما يقبل النيابة إلى غيره ليفعله في حياته واألصل فيها من الكتاب قوله تعالى : {فابعثوا أحدكم بورقكم هذه } وقوله : { اذهبوا بقميصي هذا : {فابعثوا حكما من أهله وحكما من أهلها } وأما قوله تعالى} فهذا شرع من قبلنا ، والصحيح أنه ليس بشرع لنا ، وإن ورد في شرعنا ما يقرره ، ومن السنة أحاديث كثيرة : منها خبر} الصحيحين { أنه صلى اهلل عليه وسلم بعث السعاة ألخذ الزكاة

) المجموع شرح المهذب شجرة العناوين (03/049

فصل) واليملك الوكيل من التصرف إال ما يقتضيه اذن الموكل من جهة النطق أو من جهة العرف الن تصرفه باالذن فال يملك اال ما يقتضيه االذن واالذن يعرف بالنطق وبالعرف فان تناول االذن تصرفين
310

)(8/مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج
(وسائر العقود ) كالضمان والصلح واإلبراء (ويصح ) التوكيل ( في طرفي بيع وهبة وسلم ورهن ونكاح وطالق ) منجز وأما الباقي والشركة والحوالة والوكالة واإلجارة والقراض والمساقاة واألخذ بالشفعة .أما النكاح والشراء فبالنص فبالقياس ( والفسوخ ) المتراخية كاإليداع والوقف والوصية والجعالة والضمان والشركة والفسخ بخيار المجلس والشرط ،ويستثنى من التوكيل في الفسوخ التوكيل في فسخ نكاح الزوائد على أربع فإنه ال يجوز كما مر .أما الفسخ الذي على الفور فينرر فيه إن حصل عذر ال يعد به مقصرا بالتوكيل فكذلك وإال فال يصح التوكيل فيه للتقصير .قال في المطلب : وصيغة الضمان والحوالة والوصية بالوكالة : جعلت موكلي ضامنا لك كذا ، أو أحلتك بما لك على موكلي من كذا بنريره مما له على فالن أو موصيا لك بكذ