Tuesday, November 10, 2020

DIA YANG COBA DIKUCILKAN DAN DIKECILKAN

 


Dia yang tak boleh disebut namanya di medsos.

Dia yang tak boleh diunggah fotonya di medsos

Dia yang terpaksa penyebutan namanya disamarkan

Dia yang terpaksa pada foto wajahnya stiker ditempelkan

Itu semua upaya luar biasa
Untuk mengecilkan figurnya
Setelah selama dua setengah tahun lamanya Coba dikucilkan di Saudi Arabia

Dikucilkan, beliau tak jadi terkucil,

Kunjungan justru membanjir
Jamaah umroh selalu menyempatkan mampir
Sekedar berfoto dan silaturahim

*

Dikecilkan, beliau bukannya jadi kerdil

Dari mana-mana massa terus mengalir

Hotel yang berbulan-bulan tak ada yang mampir, Kini mendadak banyak tamu yang hadir

*

Ada seorang Menko yang sempat nyinyir

Beliau bukanlah orang suci, katanya

Pendukungnya tidak banyak jumlahnya

Jadi mestinya tak perlu khawatir

*

Tapi lihatlah suasana di bandara
Polisi dan tentara dimana-mana,

Setiap sudut tak luput dari pasukan penjaga,

Kenapa pula aparat yang dikerahkan ribuan jumlahnya?

*

Maasyaa Allah, sungguh luar biasa, Atas ijinMU, Yaa Robb kami Yang Maha Kuasa
Engkau telah bukakan mata kami semua,

Siapa sesungguhnya yang lebih mulia

*

Ada banyak cara menyambut kedatangannya

Tak ketinggalan pula emak-emak paruh baya

Mereka datang secara swadaya
Membawa peralatan masak yang mereka punya

*

Baru kali ini di dekat bandara
Ada dapur umum meski tak ada bencana

Mereka memasak sejak pagi buta

Untuk menjamu para pengawal dan penjemput Habibana

*

Wahai engkau profesor yang nyinyir.

Kau tuduh massa dimobilisir
Padahal, siapa yang mampu galang jutaan massa
Tanpa dibayar, semuanya swadaya

*

Dia yang coba dikucilkan
Dia yang coba dikerdilkan
Dia yang terus dikecilkan
Oleh kalian yang sejatinya berjiwa kerdil

*

Esok hari semua menanti
Kameraman stasiun televisi
Bidikan lensa para pewarta
Semua akan merekam fakta

*
Jangan terlena dan hanyut dalam euphoria

Tetaplah waspada dan selalu siaga

Provokasi dan rekayasa mungkin saja ada
Agar mereka bisa mengkriminalisasi Habibana

*

Tidak, mereka tak akan membuat beliau celaka
Mencelakai Habibana terlalu besar resikonya

Menyebar jerat untuk mencari kesalahannya, Lebih masuk akal kelihatannya

*

Ahlan wa sahlan yaa Habibana
Biarkan semua mata melihat fakta

Agar tidak ada lagi dusta diantara kita

Siapa sesungguhnya yang menebar fitnah dan mengarang dusta

*

Ahlan wa sahlan yaa Habibana
Kami tunggu komando darimu
Revolusi akhlak yang kau gemakan

Insyaa Allah kedzhaliman kita kalahkan.

= IO =
Iramawati Oemar