Dia yang tak boleh disebut namanya di medsos.
Dia yang tak boleh diunggah fotonya di medsos
Dia yang terpaksa penyebutan namanya disamarkan
Dia yang terpaksa pada foto wajahnya stiker ditempelkan
Itu semua upaya luar biasa
Untuk mengecilkan figurnya
Setelah selama dua setengah tahun lamanya Coba dikucilkan di Saudi Arabia
Dikucilkan, beliau tak jadi terkucil,
Kunjungan justru membanjir
Jamaah umroh selalu menyempatkan mampir
Sekedar berfoto dan silaturahim
*
Dikecilkan, beliau bukannya jadi kerdil
Dari mana-mana massa terus mengalir
Hotel yang berbulan-bulan tak ada yang mampir, Kini mendadak banyak tamu yang hadir
*
Ada seorang Menko yang sempat nyinyir
Beliau bukanlah orang suci, katanya
Pendukungnya tidak banyak jumlahnya
Jadi mestinya tak perlu khawatir
*
Tapi lihatlah suasana di bandara
Polisi dan tentara dimana-mana,
Setiap sudut tak luput dari pasukan penjaga,
Kenapa pula aparat yang dikerahkan ribuan jumlahnya?
*
Maasyaa Allah, sungguh luar biasa, Atas ijinMU, Yaa Robb kami Yang Maha Kuasa
Engkau telah bukakan mata kami semua,
Siapa sesungguhnya yang lebih mulia
*
Ada banyak cara menyambut kedatangannya
Tak ketinggalan pula emak-emak paruh baya
Mereka datang secara swadaya
Membawa peralatan masak yang mereka punya
*
Baru kali ini di dekat bandara
Ada dapur umum meski tak ada bencana
Mereka memasak sejak pagi buta
Untuk menjamu para pengawal dan penjemput Habibana
*
Wahai engkau profesor yang nyinyir.
Kau tuduh massa dimobilisir
Padahal, siapa yang mampu galang jutaan massa
Tanpa dibayar, semuanya swadaya
*
Dia yang coba dikucilkan
Dia yang coba dikerdilkan
Dia yang terus dikecilkan
Oleh kalian yang sejatinya berjiwa kerdil
*
Esok hari semua menanti
Kameraman stasiun televisi
Bidikan lensa para pewarta
Semua akan merekam fakta
*
Jangan terlena dan hanyut dalam euphoria
Tetaplah waspada dan selalu siaga
Provokasi dan rekayasa mungkin saja ada
Agar mereka bisa mengkriminalisasi Habibana
*
Tidak, mereka tak akan membuat beliau celaka
Mencelakai Habibana terlalu besar resikonya
Menyebar jerat untuk mencari kesalahannya, Lebih masuk akal kelihatannya
*
Ahlan wa sahlan yaa Habibana
Biarkan semua mata melihat fakta
Agar tidak ada lagi dusta diantara kita
Siapa sesungguhnya yang menebar fitnah dan mengarang dusta
*
Ahlan wa sahlan yaa Habibana
Kami tunggu komando darimu
Revolusi akhlak yang kau gemakan
Insyaa Allah kedzhaliman kita kalahkan.
= IO =
Iramawati Oemar
semoga tambah jaya alfaesh lovers
ReplyDelete